Berita Hawzah – Hujjatul Islam wal Muslimin Farhad Abbasi, Wakil Kepala Bidang Riset Hawzah Ilmiyah, dalam pertemuannya dengan Ayatullah Sayyid Ahmad Khatami di ruang sidang Sekretariat Majelis Khobregan Rahbari di Kota Qom, menekankan pentingnya pelembagaan riset dalam struktur pendidikan hawzah-hawzah ilmiyah. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah merancang program-program komprehensif untuk peningkatan keterampilan riset serta pembinaan dosen peneliti.
Abbasi menjelaskan bahwa dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi transformasi mendasar dalam bidang riset di hawzah-hawzah ilmiyah. Riset tidak lagi diposisikan sebagai kegiatan tambahan, melainkan telah terintegrasi sejak jenjang dasar dan menengah, berlanjut hingga tingkat lanjutan pendidikan hawzah, serta terus berkesinambungan bahkan setelah masa kelulusan dalam berbagai bentuk yang terarah dan sistematis.
Ia menambahkan bahwa saat ini riset telah menjadi sebuah arus berkelanjutan dan berpengaruh di seluruh tahapan pendidikan hawzah. Berbagai perkembangan penting dalam pendidikan riset, pembinaan peneliti, serta produksi ilmu-ilmu keislaman di hawzah-hawzah ilmiyah tengah berlangsung. Kondisi ini dinilai sebagai capaian penting dan menjadi kebanggaan bagi hawzah-hawzah ilmiyah.
Lebih lanjut, Abbasi menyatakan bahwa hawzah-hawzah ilmiyah kini telah berkembang menjadi salah satu pusat utama produksi ilmu pengetahuan di tingkat nasional. Hal ini tercermin dari pertumbuhan signifikan jumlah jurnal ilmiah, pusat riset, perpustakaan, serta asosiasi ilmiah di lingkungan lembaga ilmiah-keagamaan tersebut.
Terkait perbandingan historis, Abbasi mengungkapkan bahwa sebelum Revolusi Islam, hawzah-hawzah ilmiyah hanya memiliki satu atau dua jurnal ilmiah yang terbatas. Namun saat ini, sekitar 280 jurnal ilmiah diterbitkan di lingkungan hawzah-hawzah ilmiyah, dengan sedikitnya 70 jurnal di antaranya telah memperoleh peringkat ilmiah-penelitian dan ilmiah-populer, serta berkontribusi aktif dalam pengembangan ilmu-ilmu keagamaan dan disiplin ilmu terkait.
Berdasarkan estimasi yang disampaikan, apabila secara minimal diperhitungkan 200 jurnal ilmiah aktif yang masing-masing menerbitkan dua edisi per tahun, dengan rata-rata enam artikel per edisi, maka setiap tahunnya dihasilkan sekitar 2.500 artikel ilmiah di hawzah-hawzah ilmiyah. Sejumlah jurnal bahkan terbit secara triwulanan dan memuat hingga delapan artikel per edisi, yang menunjukkan besarnya kapasitas ilmiah dan riset hawzah-hawzah ilmiyah.
Your Comment